Oktober 2020

Hallo, Sahabat Rumah Belajar! Saya I Ketut Sumerta, S.Pd, peserta Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) Level 4 Tahun 2020 dari Provinsi Kalimantan Selatan. Inovasi pembelajaran yang saya terapkan adalah model pembelajaran discovery-inquiry learning memanfaatkan Portal Rumah Belajar. Berikut saya paparkan kegiatan sosialisasi yang telah saya laksanakan. 

Sebelum memulai kegiatan sosialisasi, saya bersama rekan saya peserta PembaTIK Level 4 Tahun 2020 asal Kabupaten Tanah Bumbu atas nama bapak Muhammad Yusuf, S.Pd.SD berkoordinasi ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Bumbu pada Jumat, 25 September 2020. 



Kemudian, saya memulai kegiatan sosialisasi pada Senin, 28 September 2020 bertempat di sekolah tempat saya mengajar. Adapun peserta kegiatan sosialisasi yaitu kepala sekolah dan guru dari SMPN 4 Mantewe, SMPN 9 Mantewe dan SDN 1 Rejosari Kecamatan Mantewe Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan.





Pada Kamis, 8 Oktober 2020 tulisan ilmiah populer saya berjudul Memanfaatkan Rumah Belajar diterbitkan oleh koran daerah tingkat Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Radar Banjarmasin pada segmen Untukmu Guru. 
Bertepatan dengan terbitnya artikel saya di media massa, saya bersama rekan PembaTIK Level 4 Tahun 2020 juga melakukan sosialisasi Inovasi Pembelajaran Memanfaatkan Portal Rumah Belajar di media elektronik yaitu Radio Swara Bersujud 89,8 FM. 




Saya melanjutkan kegiatan sosialisasi secara tatap muka pada Senin, 19 Oktober 2020 kepada guru-guru SDN 1 Sukadamai Kecamatan Mantewe Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. Materi yang disosialisasikan adalah "Penilaian Daring Memanfaatkan Bank Soal pada Rumah Belajar dan Penyusunan Soal Menggunakan Google Form".



Berikut Vlog Tugas PembaTIK Level 4 Tahun 2020: "Penerapan Model Doscovery-Inquiry Learning Memanfaatkan Rumah Belajar". Check it out!

Inovasi Pembelajaran dengan Memanfaatkan Portal Rumah Belajar

Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan merupakan impian setiap peserta didik. Hal ini ditunjukkan dengan keterlibatan peserta didik tersebut dalam proses pembelajaran. Peserta didik akan antusias dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Proses yang baik sangat berpengaruh terhadap hasil pembelajaran. Namun kenyataannya sebagian besar peserta didik masih banyak yang tidak berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Apalagi di masa pandemi yang masih melanda sampai saat ini. Pembelajaran dilaksanakan secara daring yaitu belajar dari rumah. Tidak sedikit para peserta didik mengalami kejenuhan dalam belajar dari rumah. 

Untuk mengatasi hal tersebut pendidik perlu melakukan suatu inovasi dalam pembelajaran. Inovasi merupakan perubahan sistem dari yang kurang baik ke arah yang lebih baik. Sedangkan pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada peserta didik. Implikasinya bahwa pembelajaran sebagai suatu proses yang harus dirancang, dikembangkan dan dikelola secara kreatif, dinamis, dengan menerapkan pendekatan multi untuk menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang kondusif bagi peserta didik. Pembelajaran merupakan sesuatu yang kompleks, artinya segala sesuatu yang terjadi pada proses pembelajaran harus merupakan sesuatu yang sangat berarti baik ucapan, pikiran maupun tindakan. Jadi yang dimaksud dengan inovasi pembelajaran yaitu proses belajar pada peserta didik yang dirancang, dikembangkan dan dikelola secara kreatif, dinamis, dengan menerapkan pendekatan multi ke arah yang lebih baik, untuk menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang kondusif bagi peserta didik. 

Sebagai salah satu upaya untuk meminimalisir kejenuhan peserta didik yang disebabkan oleh penerapan pembelajaran konvensioal yang monoton dan terbatasnya interaksi selama belajar dari rumah, pendidik diharapkan dapat memanfaatkan memanfaat fitur-fitur Rumah Belajar yang sesuai dalam menerapkan model-model pembelajaran inovatif. Penerapan model-model pembelajaran inovatif menawarkan beragam variasi aktifitas sesuai dengan tahapan-tahapan model pembelajaran masing-masing, sehingga hal ini diharapkan dapat mengatasi kejenuhan peserta didik. Selain itu, model-model pembelajaran inovatif menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa sehingga pembelajaran yang diterapkan melatih peserta didik untuk mandiri memanfaatkan berbagai fasilitas untuk mengakses media dan sumber belajar. 

Salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan dengan memanfaatkan Rumah Belajar selama belajar dari rumah adalah model discovery-inquiry yaitu rangkaian kegiatan belajar yang menekankan belajar untuk semua pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan jawaban dari suatu masalah yang di pertanyakan. Model discovery-inquiry merupakan pembelajaran yang menitikberatkan pada proses pemecahan masalah, sehingga peserta didik harus melakukan eksplorasi berbagai informasi agar dapat menentukan konsep mentalnya sendiri dengan mengikuti petunjuk pendidik berupa pertanyaan yang mengarah pada pencapaian tujuan pembelajaran.

Rumah belajar menyediakan beragam fitur dan konten yang dapat dimanfaatkan secara gratis. Adapun fitur utama pada Rumah Belajar sebagai berikut.
1. Sumber Belajar
Fitur yang menyajikan materi ajar bagi siswa dan guru berdasarkan kurikulum. Materi ajar disajikan secara terstruktur dengan tampilan yang menarik dalam bentuk gambar, video, animasi, simulasi, 
evaluasi, dan permainan.
2. Kelas Maya
Sebuah Learning Management System (LMS) yang dikembangkan khusus untuk memfasilitasi proses pembelajaran virtual atau tanpa tatap muka antara guru dan siswa. Dengan fitur ini, guru dapat memberikan bahan ajar yang dapat diakses dan dibagikan oleh siswa dalam bentuk digital kapan saja dan di mana saja. 
3. Laboratorium Maya
Fitur simulasi praktikum laboratorium yang ada disajikan secara interaktif dan menarik, dikemas bersama lembar kerja siswa dan teori praktikum.
4. Bank Soal
Fitur kumpulan soal dan materi evaluasi siswa yang dikelompokkan berdasarkan topik ajar. Tersedia juga berbagai akses soal latihan, ulangan, dan ujian.

Penerapan Model Pembelajaran Discovery-Inquiry Learning Memanfaatkan Rumah Belajar
Pembelajaran yang dilakukan dari rumah tanpa bertemu dengan pendidik dan peserta didik lainnya dalam jangka waktu yang cukup lama, perlu dikemas menarik dengan mengutamakan pengalaman belajar peserta didik, agar peserta didik tidak mudah bosan dan tetap semangat untuk berperan aktif. Untuk itu penting bagi pendidik, dapat memvariasikan pembelajaran dengan berbagai model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, salah satunya yaitu belajar dari rumah yang menerapkan model discovery-inquiry learning. Seperti apa gambaran model discovery-inquiry learning, mari kita ikuti penjelasan berikut.

Model discovery-inquiry learning merupakan gabungan dari model pembelajaran discovery dan model pembelajaran inquiry. Pada discovery masalah yang dihadapkan kepada peserta didik merupakan masalah yang direkayasa oleh guru, sedangkan pada inquiry masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga peserta didik harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian. Pada proses discovery-inquiry mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya merumuskan problema sendiri, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan, mempunyai sikap-sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, dan sebagainya. 

Tujuan penerapan model discovery-inquiry learning yaitu mengarahkan dan membimbing peserta didik untuk menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang diberikan, dan mengkondisikan peserta didik untuk membudayakan berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking Skill), berpikir ilmiah secara kreatif dan kritis, dengan sintaks model pembelajaran discovery-inquiry learning

Kelebihan dari model pembelajaran discovery-inquiry learning adalah: 1) Membantu siswa dalam menggunakan ingatan dan dalam rangka transfer kepada situasi-situasi proses belajar yang baru; 2) mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas insiatifnya sendiri; 3) memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar yang tidak hanya menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar; 4) strategi pembelajaran menjadi berubah dari yang bersifat penyajian informasi menjadi pembelajaran yang menekankan kepada proses pengolahan informasi di mana siswa yang aktif mencari dan mengolah sendiri informasi. Siswa akan mengerti konsep-konsep dasar atau ide; dan 5) model ini dapat memperkaya dan memperdalam materi yang dipelajari sehingga tahan lama dalam ingatan dan menjadi lebih baik. 

Tahapan/sintak model discovery-inquiry learning terdiri dari 6 sintak: Pemberian Rangsangan (Stimulation), Identifikasi Masalah (Problem Statement), Pengumpulan Data (Data Collection), Menarik Kesimpulan (Generalization), Pembuktian (Verification), dan Pengolahan Data (Data Processing). Model pembelajaran discovery-inquiry learning dapat diterapkan dengan memanfaatkan Rumah Belajar. Apa Itu Rumah Belajar? Rumah Belajar adalah portal pembelajaran yang menyediakan bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas. Rumah Belajar hadir sebagai bentuk inovasi pembelajaran di era industri 4.0 yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru PAUD, SD, SMP, SMA/SMK. Dengan menggunakan Rumah Belajar, kita dapat belajar di mana saja, kapan saja dengan siapa saja. Seluruh konten yang ada di Rumah Belajar dapat diakses dan dimanfaatkan secara gratis. 

Enam Tahapan/sintak model discovery-inquiry learning, dapat diterapkan dalam belajar dari rumah secara daring, khususnya di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini yang mengakibatkan sekolah tidak dapat melaksanakan pembelajaran secara tatap muka di kelas. Pada tahap persiapan, peserta didik mendaftar kelas daring (online) melalui fitur Kelas Maya di Rumah Belajar yang telah disediakan pendidik. Kemudian pada tahap Stimulation, peserta didik menyimak materi stimulus berupa video/gambar/simulasi yang diberikan pendidik dalam kelas. Bahan stimulus bisa dicari di fitur Sumber Belajar dan fitur Laboratorium Maya pada Rumah belajar. Pada tahap problem statement, peserta didik menyampaikan respon atas stimulus dari pendidik secara tatap maya menggunakan aplikasi vicon. Kemudian peserta didik ditugaskan secara mandiri atau kelompok mengidentifikasi dan merumuskan masalah sesuai stimulus yang telah diberikan pendidik. 

Pada tahap data collection, peserta didik secara mandiri atau kelompok berkolaborasi mengumpulkan data dari fitur Sumber Belajar atau fitur Buku Sekolah Elektronik serta melakukan percobaan dari fitur Laboratorium Maya pada Rumah Belajar, kemudian peserta didik berdiskusi memanfaatkan forum diskusi pada fitur Kelas Maya. Pada tahap data processing, peserta didik secara mandiri atau kelompok berkolaborasi melakukan pengolahan data yang telah dikumpulkan kemudian merumuskan hasil diskusi dan mengunggah ke Kelas Maya/Kelas Digital sebagai penugasan secara mandiri. Pada tahap verification, peserta didik mempresentasi hasil pengolahan data ke peserta didik lainnya dan pendidik, melalui vicon. Jika tidak memungkinkan melakukan vicon, maka bisa diganti dengan mengirimkan tayangan video presentasi yang dikirimkan ke grup Whatsapp kelas. Peserta didik lain memberikan tanggapan terhadap presentasi kelompok lain, melalui grup Whatsapp kelas. Pada tahap generalization, peserta didik secara mandiri atau kelompok membuat kesimpulan atau generalisasi berdasarkan hasil verifikasi dan masukan dari pendidik dan peserta didik lainnya, kemudian mengunggahnya ke Kelas Maya atau Kelas Digital di Rumah Belajar sebagai penugasan mandiri. 

Demikianlah penerapan model discovery-inquiry learning memanfaatkan Rumah Belajar. Rumah Belajar: Belajar Dimana Saja, Kapan Saja, Dengan Siapa Saja. Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia!

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget