2020

Hallo, Sahabat Rumah Belajar! Saya I Ketut Sumerta, S.Pd, peserta Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) Level 4 Tahun 2020 dari Provinsi Kalimantan Selatan. Inovasi pembelajaran yang saya terapkan adalah model pembelajaran discovery-inquiry learning memanfaatkan Portal Rumah Belajar. Berikut saya paparkan kegiatan sosialisasi yang telah saya laksanakan. 

Sebelum memulai kegiatan sosialisasi, saya bersama rekan saya peserta PembaTIK Level 4 Tahun 2020 asal Kabupaten Tanah Bumbu atas nama bapak Muhammad Yusuf, S.Pd.SD berkoordinasi ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Bumbu pada Jumat, 25 September 2020. 



Kemudian, saya memulai kegiatan sosialisasi pada Senin, 28 September 2020 bertempat di sekolah tempat saya mengajar. Adapun peserta kegiatan sosialisasi yaitu kepala sekolah dan guru dari SMPN 4 Mantewe, SMPN 9 Mantewe dan SDN 1 Rejosari Kecamatan Mantewe Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan.





Pada Kamis, 8 Oktober 2020 tulisan ilmiah populer saya berjudul Memanfaatkan Rumah Belajar diterbitkan oleh koran daerah tingkat Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Radar Banjarmasin pada segmen Untukmu Guru. 
Bertepatan dengan terbitnya artikel saya di media massa, saya bersama rekan PembaTIK Level 4 Tahun 2020 juga melakukan sosialisasi Inovasi Pembelajaran Memanfaatkan Portal Rumah Belajar di media elektronik yaitu Radio Swara Bersujud 89,8 FM. 




Saya melanjutkan kegiatan sosialisasi secara tatap muka pada Senin, 19 Oktober 2020 kepada guru-guru SDN 1 Sukadamai Kecamatan Mantewe Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. Materi yang disosialisasikan adalah "Penilaian Daring Memanfaatkan Bank Soal pada Rumah Belajar dan Penyusunan Soal Menggunakan Google Form".



Berikut Vlog Tugas PembaTIK Level 4 Tahun 2020: "Penerapan Model Doscovery-Inquiry Learning Memanfaatkan Rumah Belajar". Check it out!

Inovasi Pembelajaran dengan Memanfaatkan Portal Rumah Belajar

Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan merupakan impian setiap peserta didik. Hal ini ditunjukkan dengan keterlibatan peserta didik tersebut dalam proses pembelajaran. Peserta didik akan antusias dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Proses yang baik sangat berpengaruh terhadap hasil pembelajaran. Namun kenyataannya sebagian besar peserta didik masih banyak yang tidak berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Apalagi di masa pandemi yang masih melanda sampai saat ini. Pembelajaran dilaksanakan secara daring yaitu belajar dari rumah. Tidak sedikit para peserta didik mengalami kejenuhan dalam belajar dari rumah. 

Untuk mengatasi hal tersebut pendidik perlu melakukan suatu inovasi dalam pembelajaran. Inovasi merupakan perubahan sistem dari yang kurang baik ke arah yang lebih baik. Sedangkan pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada peserta didik. Implikasinya bahwa pembelajaran sebagai suatu proses yang harus dirancang, dikembangkan dan dikelola secara kreatif, dinamis, dengan menerapkan pendekatan multi untuk menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang kondusif bagi peserta didik. Pembelajaran merupakan sesuatu yang kompleks, artinya segala sesuatu yang terjadi pada proses pembelajaran harus merupakan sesuatu yang sangat berarti baik ucapan, pikiran maupun tindakan. Jadi yang dimaksud dengan inovasi pembelajaran yaitu proses belajar pada peserta didik yang dirancang, dikembangkan dan dikelola secara kreatif, dinamis, dengan menerapkan pendekatan multi ke arah yang lebih baik, untuk menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang kondusif bagi peserta didik. 

Sebagai salah satu upaya untuk meminimalisir kejenuhan peserta didik yang disebabkan oleh penerapan pembelajaran konvensioal yang monoton dan terbatasnya interaksi selama belajar dari rumah, pendidik diharapkan dapat memanfaatkan memanfaat fitur-fitur Rumah Belajar yang sesuai dalam menerapkan model-model pembelajaran inovatif. Penerapan model-model pembelajaran inovatif menawarkan beragam variasi aktifitas sesuai dengan tahapan-tahapan model pembelajaran masing-masing, sehingga hal ini diharapkan dapat mengatasi kejenuhan peserta didik. Selain itu, model-model pembelajaran inovatif menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa sehingga pembelajaran yang diterapkan melatih peserta didik untuk mandiri memanfaatkan berbagai fasilitas untuk mengakses media dan sumber belajar. 

Salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan dengan memanfaatkan Rumah Belajar selama belajar dari rumah adalah model discovery-inquiry yaitu rangkaian kegiatan belajar yang menekankan belajar untuk semua pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan jawaban dari suatu masalah yang di pertanyakan. Model discovery-inquiry merupakan pembelajaran yang menitikberatkan pada proses pemecahan masalah, sehingga peserta didik harus melakukan eksplorasi berbagai informasi agar dapat menentukan konsep mentalnya sendiri dengan mengikuti petunjuk pendidik berupa pertanyaan yang mengarah pada pencapaian tujuan pembelajaran.

Rumah belajar menyediakan beragam fitur dan konten yang dapat dimanfaatkan secara gratis. Adapun fitur utama pada Rumah Belajar sebagai berikut.
1. Sumber Belajar
Fitur yang menyajikan materi ajar bagi siswa dan guru berdasarkan kurikulum. Materi ajar disajikan secara terstruktur dengan tampilan yang menarik dalam bentuk gambar, video, animasi, simulasi, 
evaluasi, dan permainan.
2. Kelas Maya
Sebuah Learning Management System (LMS) yang dikembangkan khusus untuk memfasilitasi proses pembelajaran virtual atau tanpa tatap muka antara guru dan siswa. Dengan fitur ini, guru dapat memberikan bahan ajar yang dapat diakses dan dibagikan oleh siswa dalam bentuk digital kapan saja dan di mana saja. 
3. Laboratorium Maya
Fitur simulasi praktikum laboratorium yang ada disajikan secara interaktif dan menarik, dikemas bersama lembar kerja siswa dan teori praktikum.
4. Bank Soal
Fitur kumpulan soal dan materi evaluasi siswa yang dikelompokkan berdasarkan topik ajar. Tersedia juga berbagai akses soal latihan, ulangan, dan ujian.

Penerapan Model Pembelajaran Discovery-Inquiry Learning Memanfaatkan Rumah Belajar
Pembelajaran yang dilakukan dari rumah tanpa bertemu dengan pendidik dan peserta didik lainnya dalam jangka waktu yang cukup lama, perlu dikemas menarik dengan mengutamakan pengalaman belajar peserta didik, agar peserta didik tidak mudah bosan dan tetap semangat untuk berperan aktif. Untuk itu penting bagi pendidik, dapat memvariasikan pembelajaran dengan berbagai model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, salah satunya yaitu belajar dari rumah yang menerapkan model discovery-inquiry learning. Seperti apa gambaran model discovery-inquiry learning, mari kita ikuti penjelasan berikut.

Model discovery-inquiry learning merupakan gabungan dari model pembelajaran discovery dan model pembelajaran inquiry. Pada discovery masalah yang dihadapkan kepada peserta didik merupakan masalah yang direkayasa oleh guru, sedangkan pada inquiry masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga peserta didik harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian. Pada proses discovery-inquiry mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya merumuskan problema sendiri, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan, mempunyai sikap-sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, dan sebagainya. 

Tujuan penerapan model discovery-inquiry learning yaitu mengarahkan dan membimbing peserta didik untuk menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang diberikan, dan mengkondisikan peserta didik untuk membudayakan berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking Skill), berpikir ilmiah secara kreatif dan kritis, dengan sintaks model pembelajaran discovery-inquiry learning

Kelebihan dari model pembelajaran discovery-inquiry learning adalah: 1) Membantu siswa dalam menggunakan ingatan dan dalam rangka transfer kepada situasi-situasi proses belajar yang baru; 2) mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas insiatifnya sendiri; 3) memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar yang tidak hanya menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar; 4) strategi pembelajaran menjadi berubah dari yang bersifat penyajian informasi menjadi pembelajaran yang menekankan kepada proses pengolahan informasi di mana siswa yang aktif mencari dan mengolah sendiri informasi. Siswa akan mengerti konsep-konsep dasar atau ide; dan 5) model ini dapat memperkaya dan memperdalam materi yang dipelajari sehingga tahan lama dalam ingatan dan menjadi lebih baik. 

Tahapan/sintak model discovery-inquiry learning terdiri dari 6 sintak: Pemberian Rangsangan (Stimulation), Identifikasi Masalah (Problem Statement), Pengumpulan Data (Data Collection), Menarik Kesimpulan (Generalization), Pembuktian (Verification), dan Pengolahan Data (Data Processing). Model pembelajaran discovery-inquiry learning dapat diterapkan dengan memanfaatkan Rumah Belajar. Apa Itu Rumah Belajar? Rumah Belajar adalah portal pembelajaran yang menyediakan bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas. Rumah Belajar hadir sebagai bentuk inovasi pembelajaran di era industri 4.0 yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru PAUD, SD, SMP, SMA/SMK. Dengan menggunakan Rumah Belajar, kita dapat belajar di mana saja, kapan saja dengan siapa saja. Seluruh konten yang ada di Rumah Belajar dapat diakses dan dimanfaatkan secara gratis. 

Enam Tahapan/sintak model discovery-inquiry learning, dapat diterapkan dalam belajar dari rumah secara daring, khususnya di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini yang mengakibatkan sekolah tidak dapat melaksanakan pembelajaran secara tatap muka di kelas. Pada tahap persiapan, peserta didik mendaftar kelas daring (online) melalui fitur Kelas Maya di Rumah Belajar yang telah disediakan pendidik. Kemudian pada tahap Stimulation, peserta didik menyimak materi stimulus berupa video/gambar/simulasi yang diberikan pendidik dalam kelas. Bahan stimulus bisa dicari di fitur Sumber Belajar dan fitur Laboratorium Maya pada Rumah belajar. Pada tahap problem statement, peserta didik menyampaikan respon atas stimulus dari pendidik secara tatap maya menggunakan aplikasi vicon. Kemudian peserta didik ditugaskan secara mandiri atau kelompok mengidentifikasi dan merumuskan masalah sesuai stimulus yang telah diberikan pendidik. 

Pada tahap data collection, peserta didik secara mandiri atau kelompok berkolaborasi mengumpulkan data dari fitur Sumber Belajar atau fitur Buku Sekolah Elektronik serta melakukan percobaan dari fitur Laboratorium Maya pada Rumah Belajar, kemudian peserta didik berdiskusi memanfaatkan forum diskusi pada fitur Kelas Maya. Pada tahap data processing, peserta didik secara mandiri atau kelompok berkolaborasi melakukan pengolahan data yang telah dikumpulkan kemudian merumuskan hasil diskusi dan mengunggah ke Kelas Maya/Kelas Digital sebagai penugasan secara mandiri. Pada tahap verification, peserta didik mempresentasi hasil pengolahan data ke peserta didik lainnya dan pendidik, melalui vicon. Jika tidak memungkinkan melakukan vicon, maka bisa diganti dengan mengirimkan tayangan video presentasi yang dikirimkan ke grup Whatsapp kelas. Peserta didik lain memberikan tanggapan terhadap presentasi kelompok lain, melalui grup Whatsapp kelas. Pada tahap generalization, peserta didik secara mandiri atau kelompok membuat kesimpulan atau generalisasi berdasarkan hasil verifikasi dan masukan dari pendidik dan peserta didik lainnya, kemudian mengunggahnya ke Kelas Maya atau Kelas Digital di Rumah Belajar sebagai penugasan mandiri. 

Demikianlah penerapan model discovery-inquiry learning memanfaatkan Rumah Belajar. Rumah Belajar: Belajar Dimana Saja, Kapan Saja, Dengan Siapa Saja. Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia!

6 Alasan Mengapa Harus Ikut PembaTIK

Baru-baru ini, akhir pekan saya harus tergadaikan karena diisi dengan acara atapun kegiatan Pembelajaran Berbasis TIK yang secara online saya ikuti untuk peningkatan kompetensi pribadi dibidang TIK. Bukan tidak mengganggu aktifitas kegiatan sehari-hari, tapi saya sadar semestinya sebelum pandemic saya harus mengikuti kegiatan PembaTIK yang di selenggarakan Pusdatin Kemendikbud. Ya ! guru harus melek teknologi.

Saya memang sudah tahu kegiatan PembaTIK sejak dulu. Tapi jujur saja, baru sekarang bisa benar-benar mengikuti dan terlibat langsung di dalamnya. Saya ingat betul, saat mendaftar pada website simpatik.belajar.kemdikbud.go.id dan tergabung dalam kelas teman-teman sempat menanyakan tentang kegiatan TIK yang pernah diikuti sebelum mengikuti kegiatan PembaTIK ini. Saya bingung, tidak ada kegiatan TIK yang pernah saya ikuti selama ini. Malu, merasa ada kesempatan yang hilang, hingga minder bercampur menjadi satu. Padahal, pengalaman mengikuti kegiatan PembaTIK adalah salah satu poin penting bagi seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar yang bisa memanfaatkan teknologi.

Di kota kelahiran saya, Tabalong, kegiatan TIK untuk peningkatan kompetensi guru memang agak nihil. beberapa kota besar di Indonesia sebenarnya kegiatan PembaTIK ini sudah sangat populer. Niat sudah ada bagi saya pribadi untuk meningkatkan kompetensi TIK sebagai guru, dan ada begitu banyak kegiatan berbasis TIK yang saya terima ketahui informasi dari rekan-rekan, tapi kadang cukup memberatkan bagi saya harus pulang pergi naik pesawat ditambah dengan biaya pendaftaran yang lumayan mahal dan mungkin setara dengan kualitas materi yg di sajikan.

Beberapa manfaat positif pun bisa didapatkan melalui kegiatan Pembelajaran berbasis TIK yang diselenggarakan Pusdatin Kemendikbud ini. Walaupun saya baru mendapatkan kesempatan menjadi Sahabat Rumah Belajar pada level 4 atau level berbagi berbagai kendala sedih dan senang saat mengikutinya tapi kegiatan semacam ini memang harus dicoba oleh anak guru di mana pun berada, setidaknya sekali seumur hidup.

Contoh video pembelajaran:
Contoh media pembelajaran interaktif:

Pembelajaran berbasis TIK (PembaTIK) Level 4 2020 telah dibuka secara resmi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Senin, 14 September 2020 jam 10.00 WITA sampai selesai. Dalam kesempatan itu Mendikbud menyampaikan pesan kepada peserta PembaTIK Level 4 2020. Mendikbud menyampaikan bahwa Kemdikbud akan terus mendukung semangat inisiatif berinovasi bapak ibu guru semua. Beliau juga menyampaikan selamat mengikuti pembaTIK Level 4 dengan tema berbagi inovasi pembelajaran berbasis TIK mewujudkan merdeka belajar.

Pembukaan PembaTIK Level 4 2020 dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom.  Selain itu, kegiatan tersebut disiarkan secara streaming pada kanal Youtube Rumah Belajar Kemdikbud, TV Edukasi dan Suara Edukasi. Peserta yang tidak bisa masuk zoom meeting bisa mengikuti pada kanal Youtube dan juga TV Edukasi maupun Suara Edukasi.

Peserta PembaTIK Level 4 2020 terdiri dari 30 peserta PembaTIK Level 3 terbaik setiap provinsi. Peserta dari Provinsi Kalimantan Selatan terdiri dari 10 kabupaten/kota. Peserta dari Kab. Banjar adalah Rama Regawa, Neneng Putri Sari Ramadhan, dan M. RIPANI, S.Pd. Peserta dari Kota Banjarbaru adalah Siti Hamdah, S.Pd, M.M, Maryati, Nurmila Sari, Selly Wahyuning Tyas, Nova Ersaria Susianti DK, Dani Yulianta  dan Ahmad Rizal Fahmi. Peserta dari Kab. Tanah Laut adalah Nurul Mahbubah, Nur Hayati dan Fitriani. Peserta dari Kab. Kotabaru adalah Nurdiana, Sri Herlini, Lea Auliyani dan Ahmad Zaidi. Peserta dari Kab. Balangan adalah Mardani dan Raihani. Peserta dari Kab. Tapin adalah Nurul Khatimah dan Joko Puerwanto. Peserta dari Kab. Barito Kuala adalah Mersy dan Muhammad Nazaruddin. Peserta dari Kab. Hulu Sungai Selatan adalah Muhammad Syahrawardi, S.Pd., Gr dan Muhammad Mustofa Yusuf. Peserta dari Kab. Hulu Sungai Utara adalah Sari Imawati dan A. Syapie. Peserta dari Kab. Tanah Bumbu adalah I Ketut Sumerta, S.Pd dan Muhammad Yusuf,S.Pd.SD. Serta peserta dari Kab. Tabalong adalah Asri Fatimah.

Setelah pembukaan PembaTIK Level 4 2020 dilaksanakan kuliah umum dengan materi dan narasumber pakar yang hebat dan luar biasa. Pelaksanaan kuliah umum dari tanggal 15 s/d 18 September 2020 secara daring. Pada tanggal 15 September 2020 ada 3 materi kuliah umum.  Pada jam 10.00 - 11.30 WITA materi Kiat Sukses Bagi Para Pendidik Untuk Berkomunikasi Dengan Publik dengan narasumber pakar Charles Bonar Sirait (Presenter Televisi dan Radio, Konsultan PR).  Dilanjutkan jam 11.30 - 13.00 WITA materi Motivasi Guru Dalam Mendidik: Belajar Dalam Mengajar dengan narasumber pakar Butet Manurung (Aktivis Pendidikan dan Pendiri Sokola Rimba). Sedangkan jam 14.00 - 15.00 WITA materi Kebijakan Pendidikan Terkait Guru dan Tenaga Kependidikan oleh narasumber pakar Dr. Iwan Syahril, Ph.D. (Dirjen GTK). Pada Rabu, 16 September 2020 materi kuliah umum Kiat Menyusun Penulisan Yang Menarik dengan narasumber pakar Asma Nadia (Novelis Best Seller di Indonesia).  Materi pada Kamis, 17 September 2020 adalah Tips Membangun Sosial Media yang Sukses dengan narasumber pakar yaitu Wicaksono (Pengelola akun @ndorokakung). Diakhiri pada Jumat, 18 September 2020 dengan materi Pemanfaatan Media Video Conference Untuk Berbagi dengan narasumber pakar Prof. DR. Ir. R. Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., MA (Pakar Teknologi).

            Kegiatan selanjutnya setelah kuliah umum adalah coaching yang dilaksanakan selama tiga hari. Pelaksanaan coaching terbagi dalam enam gelombang. Peserta PembaTIK Level 4 Provinsi Kalimantan Selatan berkesempatan mengikuti coaching pada gelombang pertama. Jadwal coaching gelombang pertama akan dilaksanakan pada tanggal 21 s/d 23 September 2020. Semoga semua peserta PembaTIK Level 4 2020 dapat mengikuti semua rangkaian kegiatan dengan baik dan semua dapat berbagi dengan lancar. Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Indonesia Maju. 

Seperti namanya, bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dipecah menjadi bagian yang tidak utuh. Bilangan pecahan merupakan suatu bagian dari bilangan yang terbagi menjadi bagian yang sama. Pada bilangan pecahan, ada yang disebut pembilang dan penyebut. Mari simak pembahasan lengkapnya!

Bentuk Penulisan

bilangan pecahan

Kalau kamu belum tahu apa itu bilangan bulat dan faktor dari bilangan? Pelajari di artikel Pengertian dan Contoh Bilangan Bulat dan Keunikan FPB dan KPK ya.

bilangan pecahan

 Gambaran bentuk pecahan (Sumber: socratic.org)

Cara Menyederhanakan Pecahan

  • Metode 1: Membagi pembilang dan penyebut dengan bilangan bulat positif yang sama secara berulang-ulang sampai tidak dapat dibagi lagi.

Contoh:

cara mnenyederhanakan pecahan metode 1.png

  • Metode 2: Bentuk sederhana dari bilangan pecahan apabila FPB dari pembilang dan penyebutnya adalah 1. Jika FPB belum sama dengan 1, cara menyederhanakannya adalah dengan membagi pembilang dan penyebutnya dengan FPB tersebut.

Contoh:

cara mnenyederhanakan pecahan metode 2.png

Cara Membandingkan Pecahan

  • Metode 1: Untuk penyebut yang sama, hanya membandingkan pembilangnya.

Contoh:

cara membandingkan pecahan metode 1.png

  • Metode 2: Untuk penyebut yang berbeda, menyamakan penyebut terlebih dahulu lalu membandingkan pembilangnya. Cara menyamakan penyebut:
    • Cara I: Mengalikan atau membagi pembilang dan penyebut dengan bilangan bulat yang sama hingga penyebutnya sama.
    • Cara II: Penyebutnya sama-sama dibuat menjadi KPK dari penyebutnya.

Contoh:

cara membandingkan pecahan metode 2.png

  • Metode BONUS: Kali silang antara pembilang dan penyebut.

Contoh:

cara membandingkan pecahan metode bonus.png

Cara Mengurutkan Pecahan

Menyamakan penyebut -> Mengurutkan pembilang.

Urutan pembilang = Urutan pecahan.

Contoh:

 cara mengurutkan pecahan.png

Contoh Soal dan Pembahasan

  1. Perhatikan gambar di bawah!
https://matematikastudycenter.com/images/bank-soal-kabataku-09-07.gif

Nilai pecahan yang ditunjukkan daerah arsiran adalah...

a. 1/4

b. 1/3

c. 2/6

d. 6/2

(UN MATEMATIKA SMP/MTs 2009)

Jawab:

Ada 2 kotak yang diarsir dari 8 kotak dengan bagian yang sama, maka bilangan pecahannya , kemudian disederhanakan dengan dibagi 2 (FPB dari 2 dan 8) sebagai berikut:

 bilangan pecahan

 2. Perhatikan pecahan berikut:

soal pecahan 2.png

Urutan pecahan dari yang terkecil ke yang terbesar adalah...

 bilangan pecahan

(UN MATEMATIKA SMP/MTs 2008)

 Jawab:

6/9 disederhanakan dulu menjadi 2/3. Kemudian, cara mengurutkan:

  • Langkah pertama, menyamakan penyebut:

KPK dari 4,5,7,9 adalah 22 x 3 x 5 x 7 = 420

  • Langkah kedua, membandingkan pembilang

bilangan pecahan

 Maka, urutannya dari yang terbesar: 3/4, 5/7, 6/9, 3/5 (jawaban C).

Sekarang sudah tahu, kan, bagaimana cara membandingkan, mengurutkan, dan menyederhanakan bilangan pecahan?

Setiap berbicara tentang mata pelajaran Matematika, kamu pasti seringkali mendengar kata bilangan 'kan? Bilangan dapat diartikan menghitung (membilang). Dari sini, kalian jadi tahu betapa pentingnya bilangan dalam ilmu matematika bukanNah, dalam artikel berikut ini kita akan membahas tentang pengertian dan contoh bilangan bulat. Apa sih bilangan bulat itu? Yuk, kita simak.

Contoh Skema Bilangan

Ilustrasi Skema Bilangan (sumber: berpendidikan.com)

Dari skema di atas, dapat dilihat bahwa bilangan bulat termasuk bilangan rasional yang merupakan bagian dari bilangan real. Selain itu, bilangan bulat terdiri dari:

  1. Bilangan bulat negatif = {...,–5,–4,–3,–2,–1}
  2. Bilangan nol = {0}
  3. Bilangan asli atau bilangan bulat positif = {1,2,3,4,5,...} yang dapat terbagi menjadi:
    1. Bilangan ganjil = {1,3,5,7,...}
    2. Bilangan genap = {2,4,6,8,...}

Bilangan nol dan bilangan asli membentuk bilangan yang disebut : 

Bilangan cacah = {0,1,2,3,...}

contoh bilangan bulat dengan garis bilangan

 Pembagian Bilangan Bulat dengan Garis Bilangan (Sumber: Buku Siswa Matematika SMP/Mts Kelas VII Semester 1 edisi Revisi 2016, Kemdikbud)

1. Mengurutkan Bilangan Bulat

Mengurutkan beberapa bilangan bulat, yaitu menuliskan bilangan bulat tersebut secara urut dari yang nilainya terbesar atau terkecil. Pada garis bilangan, semakin ke kanan letak suatu bilangan, nilainya semakin besar. Sebaliknya, semakin ke kiri, nilainya semakin kecil.

2. Membandingkan Bilangan Bulat

Lambang-lambang untuk membandingkan dua bilangan bulat sebagai berikut:

  • a lebih dari b, ditulis a > b
  • a kurang dari b, ditulis a < b
  • a lebih dari atau sama dengan b, ditulis a ≥ b
  • a kurang dari atau sama dengan b, ditulis a ≤ b

Bilangan positif selalu lebih besar dari bilangan negatif

 3. Lawan (Invers) Suatu Bilangan Bulat

Lawan bilangan a adalah –a. Sebaliknya, lawan –a adalah a.

Contoh:

  • lawan 5 adalah –5
  • Invers dari –3 adalah 3

Contoh Soal dan Pembahasan

mengenal bilangan bulat.png

Jawab:

Kumpulan bilangan tersebut bukan merupakan bilangan cacah karena mengandung bilangan bulat negatif (-5673829, -273829) dan tidak mengandung bilangan nol.

Bilangan bulat positif selalu lebih besar dari bilangan bulat negatif sehingga:

2387936 > -5673829

2387936 > -273829

2387844 > -5673829

2387844 > -27829

Sekarang, hanya perlu menentukan mana yang lebih kecil di antara 2387936 dan 2387844

Jumlah digit bilangannya sama dan 4 bilangan awal sama, namun ada perbedaan di bilangan ke-5 2387(9)36, 2387(8)44. Karena 9 > 8 maka 2387936 > 2387844

-5673829 dan -273829

Karena ada perbedaan jumlah digit, yaitu -5673829 berjumlah 7 digit dan -273829 berjumlah 6 digit sehingga -5673829 berada lebih di kiri dari -273829 pada garis bilangan, maka -5673829 < -273829

Jadi, dapat disimpulkan -5673829 < -273829 < 2387844 < 2387936 sehingga urutan bilangan dari nilai yang terkecil adalah -5673829, -273829, 2387844, 2387936

Bagaimana? Sekarang kalian pasti sudah paham tentang pengertian dan contoh bilangan bulat 'kan?

Ada beberapa operator sekolah masih kebingungan dalam instalasi aplikasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) 2021. Sebagian dari mereka adalah para operator Dapodik yang baru saja diangkat. Nah, makanya saya share nih pengalaman saya dalam instalasi Dapodik 2021 beserta cara registrasi baik online maupun offline. Semoga membantu.

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget