6 Alasan Mengapa Harus Ikut PembaTIK
Baru-baru ini, akhir pekan saya harus tergadaikan karena diisi dengan acara atapun kegiatan Pembelajaran Berbasis TIK yang secara online saya ikuti untuk peningkatan kompetensi pribadi dibidang TIK. Bukan tidak mengganggu aktifitas kegiatan sehari-hari, tapi saya sadar semestinya sebelum pandemic saya harus mengikuti kegiatan PembaTIK yang di selenggarakan Pusdatin Kemendikbud. Ya ! guru harus melek teknologi.
Saya memang sudah tahu kegiatan PembaTIK sejak dulu. Tapi jujur saja, baru sekarang bisa benar-benar mengikuti dan terlibat langsung di dalamnya. Saya ingat betul, saat mendaftar pada website simpatik.belajar.kemdikbud.go.id dan tergabung dalam kelas teman-teman sempat menanyakan tentang kegiatan TIK yang pernah diikuti sebelum mengikuti kegiatan PembaTIK ini. Saya bingung, tidak ada kegiatan TIK yang pernah saya ikuti selama ini. Malu, merasa ada kesempatan yang hilang, hingga minder bercampur menjadi satu. Padahal, pengalaman mengikuti kegiatan PembaTIK adalah salah satu poin penting bagi seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar yang bisa memanfaatkan teknologi.
Di kota kelahiran saya, Tabalong, kegiatan TIK untuk peningkatan kompetensi guru memang agak nihil. beberapa kota besar di Indonesia sebenarnya kegiatan PembaTIK ini sudah sangat populer. Niat sudah ada bagi saya pribadi untuk meningkatkan kompetensi TIK sebagai guru, dan ada begitu banyak kegiatan berbasis TIK yang saya terima ketahui informasi dari rekan-rekan, tapi kadang cukup memberatkan bagi saya harus pulang pergi naik pesawat ditambah dengan biaya pendaftaran yang lumayan mahal dan mungkin setara dengan kualitas materi yg di sajikan.
Beberapa manfaat positif pun bisa didapatkan melalui kegiatan Pembelajaran berbasis TIK yang diselenggarakan Pusdatin Kemendikbud ini. Walaupun saya baru mendapatkan kesempatan menjadi Sahabat Rumah Belajar pada level 4 atau level berbagi berbagai kendala sedih dan senang saat mengikutinya tapi kegiatan semacam ini memang harus dicoba oleh anak guru di mana pun berada, setidaknya sekali seumur hidup.
Contoh video pembelajaran: